Memilih sekolah memang tidak mudah, sebisa mungkin memilih yang cocok dengan nilai di rumah. Agar anak memiliki nilai-nilai yang diajarkan keluarga.
Memilih sekolah untuk buah hati memang butuh banyak pertimbangan, apa lagi di era saat ini pilihan sekolah sudah begitu beragam, sekolah umum atau swasta, sekolah berbasis agama, sekolah internasional, homeschooling, dan lain sebagainya. Sebagi sebuh pembuktiaan nantinya anak akan di berikan
Memilih sekolah untuk buah hati memang butuh banyak pertimbangan, apa lagi di era saat ini pilihan sekolah sudah begitu beragam, sekolah umum atau swasta, sekolah berbasis agama, sekolah internasional, homeschooling, dan lain sebagainya. Sebagi sebuh pembuktiaan nantinya anak akan di berikan Map Ijazah sebagai sebuah penilaian oleh guru.
Agama, Tradisi dan Budaya
Kalau orang tua mau anaknya menjadi anak yang kuat ajaran iman sesuai agama, bisa memilih ponpes atau sekolah swasta keagamaan.
Artinya, dengan memilih sekolah yang sesuai dengan nilai dalam keluarga, maka ajaran keyakinan, moral, tradisi, budaya yang sebelumnya telah diperkenalkan di rumah akan didukung oleh pembelajaran dan aktivitas di sekolah.
Tujuannya yakni memilih sekolah agar anak memiliki pandangan yang semakin matang terhadap nilai-nilai yang diajarkan keluarga.
Karakter Sekolah
Setelah memilih jenis sekolah, orang tua bisa mempersempit pilihan dengan mencari karakter sekolah sesuai keinginan yang dicita-citakan baik orang tua atau pun anak.
Baru setelah orang tua tahu apa yang di cita-citakan, baru cek kualitas sekolahnya. Sarana prasarana, kualitas guru dan mutu lulusannya
Fasilitas Sekolah
Sarana Prasarana termasuk kelas, kantin, kamar mandi, lapangan olahraga, ruang ekstrakurikuler dan sejenisnya. Kualitas guru termasuk pula bagaimana guru-guru menerapkan metode belajar. Bagaimana guru-guru menghadapi masalah-masalah siswa di sekolah.
Cara guru-guru merespons dan menghadapi siswanya pun menjadi poin penting yang perlu diperhatikan orang tua dalam memilih tempat belajar anak.
Metode Belajar
Metode belajar juga dapat disesuaikan dengan karakter anak. Misalkan anak dengan kecerdasan kinestetik yang membutuhkan banyak gerak dan lebih bisa belajar dengan gerakan (eksperimen, menghitung benda secara riil, olahraga dan sejenisnya), lebih direkomendasikan untuk mencari sekolah yang memadai kebutuhan geraknya.